Kasus Xenia maut yang menewaskan sembilan orang pejalan kaki di Jakarta,
Minggu lalu ((23/1), mengingatkan kita pada cara mengemudi yang aman.
Selain, tentu saja tidak boleh mengemudi dalam keadaan mabuk alkohol dan
obat terlarang, ada
beberapa tips mengemudi yang aman yang bisa Anda praktikkan.
Mengatur Posisi Duduk yang Ideal
Peganglah setir dengan tangan kiri atau tangan kanan pada
posisi Pk. 12.00, kemudian rentangkan tangan hingga lurus, dan carilah
posisi duduk yang pas. Setelah terasa nyaman, barulah posisi kedua
tangan bisa dikombinasikan pada posisi Pk. 09.00 dan Pk. 03.00, atau
pada Pk. 10.00 dan Pk. 02.00.
Dengan posisi tangan seperti itu, diharapkan pengemudi menjadi lebih
sigap, karena dapat secara aktif memonitor apa yang sedang terjadi di
sekitarnya, serta memperkirakan kemungkinan apa yang terjadi. Dengan
posisi seperti itu pengemudi diharapkan dapat bereaksi secara efektif
bila terjadi sesuatu, misalnya ban depan pecah, atau menabrak batu, atau
terjeblos ke dalam lubang, sehingga setir akan terputar secara
mendadak.
Demikian juga jika ada kejadian mendadak di depan mobil, yang membuat
pengemudi secara tiba-tiba harus membelokkan mobil untuk menghindar.
Mengatur Posisi Tangan Saat Berbelok
Jika melakukan belokan-belokan yang sulit, tangan jangan
sampai menyilang. Tangan harus ditempatkan di posisi Pk. 12.00 sebelum
memasuki tikungan sulit. Tempatkan tangan kanan di posisi Pk. 12.00, dan
tangan kiri di posisi Pk. 06.00 sebelum membelok ke kanan, dan tangan
kiri pada posisi Pk. 12.00, dan tangan kanan di posisi Pk. 06.00 sebelum
membelok ke kiri.
Upayakan agar tangan kanan tidak sampai menyeberang ke kiri, melewati
Pk. 12.00. Demikian juga tangan kiri jangan menyeberang ke kanan. Dengan
kata lain, gerakan tangan kiri hanya dari posisi Pk. 12.00 mundur ke
posisi Pk. 06.00, sedangkan gerakan tangan kanan dari posisi Pk. 12.00
maju ke posisi Pk. 06.00.
Mengatur Jarak Pengereman
Jarak aman pengereman berbeda-beda untuk setiap mobil.
Karena itu pengemudi perlu mengetes dan memiliki feeling yang pas,
berapa jarak pengereman yangn aman untuk mobil yang dikendarainya.
Anda bisa mencoba melewati jalan yang sepi dan kosong, dan mengendarai
dengan kecepatan 50 km per jam kemudian lakukan pengereman mendadak.
Turunlah dari mobil dan lakukan pengukuran, seberapa jauh mobil berhenti
sejak pedal rem di injak tersebut, jarak itulah yang bisa jadi patokan
berapa jarak aman pengereman.
Jangan Panik
Memang sulit tetapi sikap ini harus dijaga, jangan panik
jika terjadi sesuatu yang mengejutkan, misalnya terjadi pecah ban. Meski
mobil sedang melaju dengan kencang, berusahalah tenang, kendalikan
setir secara benar, dan jangan menginjak pedal rem terlalu dalam sampai
mobil dapat sepenuhnya dikendalikan. Anda hanya perlu menahan setir agar
mobil tetap bergerak lurus ke depan, dan menginjak rem setelah mobil
buisa dikuasai sepenuhnya. (berbagai sumber/mla)
Sumber: liputan6.com
2 komentar:
pencerahan yang bagus nih untuk menjadi supir profesional.
makasih ilmunya brad.
(mohon maaf komentarnya di bookmark ya gan, soalnya ada URL/link hidupnya..bisa bikin bahaya ke page saya...maaf ya)
oke sob kalo bisa tinggalin link blog mlik bro biar bisa kita saling share ilmu,heheh
sekali lagithx dah mampir keblog sya
Posting Komentar