Wow!
Sebuah studi terbaru menyatakan, wanita-wanita Indonesia secara tidak
sengaja menemukan Madagaskar yang terletak di Afrika. Sekitar 1200 tahun
yang lalu, sedikitnya 28 wanita asal Indonesia terdampar di pulau ini.
Mereka kemudian menetap dan memiliki keturunan yang menjadi penghuni
Madagaskar.
Selama ini diketahui bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar berasal dari Indonesia. Namun mengingat bahwa jarak Indonesia dengan Madagaskar adalah sejauh 5.600 km, timbul pertanyaan bagaimana caranya warga Indonesia bisa sampai ke pulau ini?
"Apa yang kita belum tahu adalah bagaimana itu semua terjadi. Kapan tepatnya orang-orang tersebut tiba dan bagaimana caranya mereka sampai (di Madagaskar)?" ujar peneliti dari Universitas Massey, Selandia Baru, Murray Cox, kepada LiveScience dan dilansir oleh msnbc.com, Kamis (22/3/2012).
Untuk mencari tahu, Cox dan rekannya melakukan analisis gen dari mitochondria 300 warga asli Madagaskar dan 3.000 warga Indonesia. Mitochondria juga disebut sebagai pabrik energi sel-sel manusia. Biasanya mitochondria diwariskan oleh ibu kepada anaknya. Gen tersebut menunjukkan kesamaan yang jelas antara gen orang Indonesia dengan orang Madagaskar.
Kemudian untuk mengetahui kapan dan berapa banyak warga Indonesia yang pertama kali menemukan Madagaskar, tim peneliti melakukan simulasi komputer. Simulasi dimulai dengan populasi awal Madagaskar hingga saat ini, sampai akhirnya ditemukan data yang cocok.
Yang menakjubkan, hasil penelitian tersebut menemukan bahwa populasi paling awal di Madagaskar adalah 30 wanita yang tiba pada 1200 tahun lalu. Sekitar 93 persen populasi awal, atau sebanyak 28 orang wanita tersebut berasal dari Indonesia. Sedangkan sekitar 7 persen lainnya atau sebanyak 2 orang wanita berasal dari Afrika. Dan semua penduduk asli Madagaskar merupakan keturunan dari 30 wanita tersebut.
Lalu bagaimana caranya wanita-wanita tersebut melanjutkan keturunan jika tidak ada populasi pria? Penelitian ini juga menganalisis hal tersebut. Hasilnya menyatakan, pria-pria penduduk awal Madagaskar juga berasal dari wilayah Asia Tenggara, tapi sayangnya tidak diketahui jumlah pastinya.
"Anda melihat bahwa kromosom Y Indonesia ada pada populasi saat ini. Kami juga tahu bahwa baik pria maupun wanita Madagaskar berasal dari Indonesia, namun kami tidak tahu persis berapa jumlah pria saat itu. Perkiraan kami hanya sedikit," jelas Cox.
Kemudian mengenai bagaimana caranya mereka bisa sampai ke Madagaskar, tim peneliti memperkirakan mereka merupakan penumpang kapal tujuan Afrika yang terdampar karena kecelakaan kapal sebelum mencapai tujuan. "Saya tidak bisa memastikan bahwa memang ada kecelakaan kapal saat itu, namun bukti-bukti baru yang ada cukup kuat menunjukkan demikian," tandasnya.
Selama ini diketahui bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar berasal dari Indonesia. Namun mengingat bahwa jarak Indonesia dengan Madagaskar adalah sejauh 5.600 km, timbul pertanyaan bagaimana caranya warga Indonesia bisa sampai ke pulau ini?
"Apa yang kita belum tahu adalah bagaimana itu semua terjadi. Kapan tepatnya orang-orang tersebut tiba dan bagaimana caranya mereka sampai (di Madagaskar)?" ujar peneliti dari Universitas Massey, Selandia Baru, Murray Cox, kepada LiveScience dan dilansir oleh msnbc.com, Kamis (22/3/2012).
Untuk mencari tahu, Cox dan rekannya melakukan analisis gen dari mitochondria 300 warga asli Madagaskar dan 3.000 warga Indonesia. Mitochondria juga disebut sebagai pabrik energi sel-sel manusia. Biasanya mitochondria diwariskan oleh ibu kepada anaknya. Gen tersebut menunjukkan kesamaan yang jelas antara gen orang Indonesia dengan orang Madagaskar.
Kemudian untuk mengetahui kapan dan berapa banyak warga Indonesia yang pertama kali menemukan Madagaskar, tim peneliti melakukan simulasi komputer. Simulasi dimulai dengan populasi awal Madagaskar hingga saat ini, sampai akhirnya ditemukan data yang cocok.
Yang menakjubkan, hasil penelitian tersebut menemukan bahwa populasi paling awal di Madagaskar adalah 30 wanita yang tiba pada 1200 tahun lalu. Sekitar 93 persen populasi awal, atau sebanyak 28 orang wanita tersebut berasal dari Indonesia. Sedangkan sekitar 7 persen lainnya atau sebanyak 2 orang wanita berasal dari Afrika. Dan semua penduduk asli Madagaskar merupakan keturunan dari 30 wanita tersebut.
Lalu bagaimana caranya wanita-wanita tersebut melanjutkan keturunan jika tidak ada populasi pria? Penelitian ini juga menganalisis hal tersebut. Hasilnya menyatakan, pria-pria penduduk awal Madagaskar juga berasal dari wilayah Asia Tenggara, tapi sayangnya tidak diketahui jumlah pastinya.
"Anda melihat bahwa kromosom Y Indonesia ada pada populasi saat ini. Kami juga tahu bahwa baik pria maupun wanita Madagaskar berasal dari Indonesia, namun kami tidak tahu persis berapa jumlah pria saat itu. Perkiraan kami hanya sedikit," jelas Cox.
Kemudian mengenai bagaimana caranya mereka bisa sampai ke Madagaskar, tim peneliti memperkirakan mereka merupakan penumpang kapal tujuan Afrika yang terdampar karena kecelakaan kapal sebelum mencapai tujuan. "Saya tidak bisa memastikan bahwa memang ada kecelakaan kapal saat itu, namun bukti-bukti baru yang ada cukup kuat menunjukkan demikian," tandasnya.
|
sang jendral
|
0 komentar:
Posting Komentar